PONTIANAKNEWS.COM (BANJARBARU) – Siti Juariah, ketua Komunitas Rajut Banjarbaru (KRAB) yang beralamat di jalan Sidorejo RT. 11 RW. 02 No. 102 Guntung Manggis, Banjarbaru, telah menjalankan usaha rajutannya selama tiga tahun terakhir. Awalnya hanya dari ketertarikan untuk belajar merajut. Meski demikian ia mengaku tak pernah menyangka hobi merajutnya akan menjadi ladang usaha yang kini pemasarannya tembus Pasar Eropa.
“Saya memulai dengan belajar dari YouTube, kemudian mencoba merajut sendiri. Ternyata banyak yang menyukai hasil karya saya, jadi saya melanjutkannya dan membentuk perkumpulan dengan ibu-ibu lain yang juga suka merajut,” ungkap Siti
Ia mengaku pelanggan dan pembelinya sebagian besar berasal dari luar kota bahkan mancanegara. Untuk mengembangkan jangkauan pemasaran, ia tidak hanya mengandalkan marketplace saja, tetapi juga tergabung dalam Dekranasda Banjarbaru, yang saat ini dipimpin oleh Vivi Mar’i Zubedi.
Baca Juga: Kemenkes RI Ajak Masyarakat Anti Mager Melalui Car Free Day
“Kami juga ikut bergabung dalam ‘Bhanjaruu Bag’, salah satu produk unggulan dari Dekranasda Banjarbaru” jelasnya
Lebih lanjut Siti mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh PLN berupa pendampingan serta pengadaan peralatan dan bahan rajut beberapa tahun silam. Bantuan tersebut kini telah menjadi batu loncatan bagi KRAB hingga berada posisi sekarang.
“Terimakasih banyak kepada PLN, berkat bantuan yang diberikan dua tahun yang lalu akhirnya kami sampai dititik ini, semoga apa yang diberikan menjadi keberkahan untuk kita semua,” ucap Siti
Baca Juga: Warga Segel Kantor Desa Pesaguan Kanan, Begini Ceritanya .!!!!!.
Meskipun telah banyak hasil yang diperoleh, Siti tetap mengikuti banyak workshop untuk terus meningkatkan pengetahuannya. Ia juga berusaha memperluas jaringan dan komunitas sebagai sarana diskusi dan promosi. Siti menyadari bahwa cara-cara tersebut tak kalah pentingnya dengan memperbanyak ragam dan varian produk buatanya.
“Belajar dan terus belajar adalah kunci utama bagi kami, baru-baru ini kami berhasil menjual 20 tas di Paris dan 66 tas di Singapura. Tentunya hal ini menjadi motivasi tersendiri bagi kami,” ungkap Siti dengan bangga
Ke depan ia berharap produk-produknya makin banyak peminat dan pembelinya. Karena produknya adalah hasil kerajinan tangan 100%, ia yakin produknya memiliki kualitas terbaik meskipun dengan harga yang kompetitif.
“Kami berharap semakin banyak pembeli yang tertarik. Bagi siapa pun yang ingin belajar merajut, mereka bisa datang ke Komunitas Rajut Banjarbaru (KRAB). Kami siap membantu dan semua ini gratis tanpa biaya,” tambahnya
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan, Abdul Salam Nganro mengaku bangga dan mengapresiasi capaian yang sudah di peroleh KRAB. Ia juga menekankan bahwa program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini sejalan dengan inisiatif Kementerian BUMN untuk memberdayakan UMKM di wilayah masing-masing.
“Kami sangat bangga atas capaian yang sudah diperoleh oleh Komunitas Rajut Banjarbaru. Kami berharap dengan capaian yang sudah memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan ekonomi masyarakat, terutama di wilayah kerja kami” tutur Salam