![]() |
KH Chriswanto Santoso juga mengajak masyarakat Tanam Pohon |
PONTIANAKNEWS.COM (JAKARTA) - Pohon memberikan kehidupan dan penghidupan, demikian disampaikan Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso pada peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2022. HMPI diperingati setiap tahunnya setiap 28 November.
KH
Chriswanto Santoso juga mengajak masyarakat dan khususnya warga LDII mencari
pahala dengan menanam pohon. Dinukil dari situs Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan (KLHK), HMPI adalah peringatan nasional untuk memberikan
kesadaran dan kepedulian kepada masyarakat, tentang pentingnya pemulihan
kerusakan sumberdaya hutan dan lahan melalui penanaman pohon.
Peringatan
Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) berawal pada 28 November 2007, yang
diperingati dengan “Aksi Penanaman Serentak Indonesia dan Pekan Pemeliharaan
Pohon” di Desa Cibadak, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini
juga menjadi awal pergerakan Bulan Menanam Nasional pada bulan Desember 2007.
Semenjak
saat itu, Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional menjadi
kegiatan rutin setiap tahun sebagai pencegahan dari kerusakan lingkungan.
Peringatan HMPI juga merupakan upaya mengantisipasi perubahan iklim global,
mencegah degradasi (menurunnya daya dukung lingkungan), mencegah deforestasi
(peristiwa hilangnya hutan alam beserta dengan atributnya yang diakibatkan oleh
penebangan hutan), serta mencegah kerusakan lingkungan lainnya, yang
mengakibatkan penurunan produktivitas alam dan kelestarian lingkungan.
LDII telah
memulai kampanye menanam pohon atau Go Green, sejak tahun 2007 bekerja sama
dengan MUI Jawa Timur. Dikutip dari situs LDII, warga LDII di seluruh Indonesia
tercatat sudah menanam 3,5 juta pohon, dengan tingkat kematian hanya 7 persen.
Jenis pohon yang ditanam merupakan pohon produktif yang memiliki nilai ekonomi.
“Pohon
produktif yang kami tanam, memiliki nilai ekonomi. Ditanam pada daerah binaan
MUI, yang dilanjutkan setiap tahun, dan pada 2009 dilakukan pencanangan
nasional di Makassar oleh DPP LDII,” ujar Chriswanto.
LDII juga
melakukan literasi kepada masyarakat tentang fiqih lingkungan bersama Prof.
Faisol Haq, Dekan UIN Sunan Ampel Surabaya dan Prof Sahid pada tahun 2021.
Chriswanto mengungkapkan kedua tokoh tersebut mengajarkan kepada masyarakat
fiqih lingkungan. Sehingga masyarakat merasa, dengan menjaga lingkungan
merupakan ibadah, bukan hanya sekedar menanam. Menanam pohon selain untuk
kehidupan dan penghidupan, bisa juga mendapatkan pahala.
Lingkungan
hidup adalah tempat bernaung. Ketum LDII mengungkapkan salah satu program
prioritas LDII adalah tentang pangan dan lingkungan hidup. “Mari terus menanam,
sebagai jariyah kita, sebagai sumber kehidupan dan penghidupan bagi
masyarakat,” ujarnya. (tim liputan).
Editor : Putri