![]() |
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf |
PONTIANAKNEWS.COM (JAKARTA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf sampaikan pesan penting pada saat berbicara pada acara Forum Pemred, Gus Yahya minta para kontestan Pemilu 2024 untuk tidak menggunakan politik identitas. Termasuk tidak membawa identitas NU pada pesta politik lima tahunan yang akan datang.
Hal ini ditujukan agar persatuan dan keharmonisan dalam
masyarakat dapat terus dipertahankan walaupun di tengah kompetisi politik
sekeras apapun, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya
Cholil Staquf Sampaikan hal tersebut pada acara Forum Pemred yang digelar di
Hotel Raffles Jakarta Selatan pada hari Jumat (5 Agustus 2022).
"Dalam kompetisi nanti jangan sampai ada cara-cara
yang memperalat identitas sebagai senjata," kata Gus Yahya.
"Jadi sebuntu apapun para kontestan ini di dalam
menonjolkan atau di dalam menghadapi kompetisi yang ada, kita mohon betul
supaya jangan menggunakan identitas sebagai senjata. Apakah itu identitas
etnik, identitas agama, termasuk identitas NU," tegasnya.
Gus Yahya menyampaikan hal ini karena ia menilai NU kurang
beruntung dibanding Muhammadiyah dalam wilayah kompetisi politik. Jika
Muhammadiyah bisa bebas mengambil jarak dari kompetisi politik, NU selalu
dikejar-kejar untuk dipakai identitasnya.
“Mau lari pun dikejar-kejar. Jadi kita perlu punya
perhatian yang lebih terkait dengan hal ini," ungkap Gus Yahya.
Pada kesempatan tersebut, Gus Yahya juga mengingatkan
elemen terkait untuk lebih memperhatikan kualitas dari pada kuantitas dalam
pembangunan.
“(Bukan) data-data yang menunjuk pada angka-angka tapi
perhatian yang lebih besar kepada kondisi manusia,” jelasnya.
Selain itu juga perlu perhatian besar kepada kondisi alam.
Ia berharap penguatan bidang ekonomi tidak boleh berdampak negatif pada alam
dengan tidak memperhatikan konsekuensi yang muncul dan berdampak pada alam.
Terkait dengan itu semua, Gus Yahya melihat media sebagai
salah satu pihak yang memiliki tanggung jawab untuk dapat menghadirkan
pemberitaan yang berkualitas.
“Saya atas nama rakyat Nahdlatul Ulama saya meminta kepada
para awak media dan jurnalis untuk bekerja sebagai pejuang-pejuang bagi
demokrasi, pejuang bagi masa depan yang lebih baik dari rakyat ini dengan terus
meningkatkan integritas dan kinerja jurnalismenya,” harapnya.
Hadir menjadi pembicara utama pada acara tersebut para
politikus nasional, Agus Harimurti Yudhoyono (Ketum Partai Demokrat), Airlangga
Hartarto (Ketum Partai Golkar), Muhaimin Iskandar (Ketum PKB), Anies Baswedan
(Gubernur DKI Jakarta), Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat) dan Sandiaga Uno
(Menparekraf). Hadir pula Sekjen PP Muhammadiyah H Abdul Mu’thi. (Sumber : NU Online).
Editor
: Putri