![]() |
Warga Kampong Melayu BML Bisa Nikmati Alunan Musik Di Tepian Sungai Kapuas |
PONTIANAKNEWS.COM (PONTIANAK) - Hadrah Kampong Melayu menyemarakan malam Festival Seni dan Budaya Kampong Melayu Benua Melayu Laut (BML) di sepanjang waterfront Sungai Kapuas.
Warga yang
tengah menikmati suasana waterfront disuguhkan penampilan seni tari dan musik
melayu yang kental dari berbagai grup dan komunitas. Tak hanya itu, seluruh
masyarakat juga larut menari Jepin berbaur bersama para penari.
Hal tersebut
disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Sri Sujiarti
usai membuka agenda Festival Seni dan Budaya Kampong Melayu, di Kelurahan BML
Kecamatan Pontianak Selatan beberapa waktu lalu.
Ia
mengatakan, agenda ini dilaksanakan sebagai bentuk pelestarian sekaligus
mengenalkan ragam jenis budaya di Kota Pontianak khususnya kepada anak-anak
muda. Ia menyebut, seni tari dan musik melayu di Kota Pontianak memiliki
potensi untuk tampil di tingkat nasional maupun internasional.
"Apalagi
sekarang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sudah mulai
memasukan seniman ke sekolah-sekolah. Itu akan jadi ekstrakurikuler. Di Kota
Pontianak kita siapkan 16 sekolah dan setiap tahunnya akan dievaluasi,"
terangnya.
Festival
serupa rutin dilakukan selama tiga sampai empat kali dalam setahun. Namun untuk
festival dengan memanfaatkan pemandangan tepi sungai, kata Sri, merupakan
gelaran yang pertama kali dilaksanakan. Ia menjelaskan, berbagai festival
budaya yang pernah dilaksanakan, diantaranya Festival Meriam Karbit, Arakan
Pengantin, Cap Go Meh dan Gawai Dayak.
"Setiap
tahun kita mengajukan penetapan Cagar Budaya dan Warisan Budaya Tak Benda. Kita
juga melakukan inventarisasi menginput data-data budaya di Kota Pontianak ke
Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kemendikbud dan Ristek," paparnya.
Seperti
diketahui dalam waktu dekat, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Menparekraf) Sandiaga Uno akan mengunjungi Kampong Melayu BML. Kunjungan itu
sekaligus melakukan penilaian Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2022.
Sri kemudian
mengajak seluruh masyarakat Kota Pontianak untuk mendukung proses penilaian
yang rencananya akan dilakukan pada 30-31 Juli mendatang.
"Salah
satu upaya itu bisa dengan menerapkan Sapta Pesona. Ada beberapa hal yang dapat
kita lakukan bersama. Seperti menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan,
kesejukan, keindahan dan keramahtamahan," tutupnya.
Terpilihnya
Kampong Melayu BML sebagai 50 peserta terbaik penganugerahan ADWI 2022 sampai
penilaian Menparekraf, tak lepas dari peran belakang layar tim Kelompok Sadar
Wisata (Pokdarwis) Kampong Melayu, yang terdiri dari Ketua DPD HPI Kalbar,
akademisi serta masyarakat Kampong Melayu BML. (tim liputan).
Editor : Putri