![]() |
Wagub Kalbar, H Ria Norsan Optimis Capai Target Penurunan Stunting |
PONTIANAKNEWS.COM (PONTIANAK) - Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kalimantan Barat, yang juga Wakil Gubernur Kalbar, H Ria Norsan optimis Provinsi Kalbar mampu mencapai target penurunan stunting.
Wakil
Gubernur Kalbar, H Ria Norsan optimis pada 2021 angka stunting Provinsi Kalbar yang
saat ini tercatat sebesar 29,8 persen dan pada tahun 2022 mendatang ditargetkan
angka stunting Kalbar bisa turun menjadi 25,49 persen.
Lalu
pada 2023 angka stunting Kalbar ditargetkan turun menjadi 21,28 persen.
Selanjutnya pada 2024 angka stunting Kalbar ditargetkan menjadi 17,07 persen.
Namun menurutnya jika bisa diturunkan menjadi 14 persen maka akan lebih baik.
Hal
tersebut disampaikan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi
Kalimantan Barat, yang juga Wakil Gubernur Kalbar, H Ria Norsan pada saat
pembukaan rapat koordinasi teknis TPPS pada hari Selasa (19 Juli 2022).
"Penanganan
stunting kurang lebih sudah berjalan selama enam bulan sekarang angka
penurunannya sudah nampak, kita optimis bisa mencapai target penurunan pada
2024 ," ucap Ria Norsan.
H Ria
Norsan menyebutkan dalam upaya percepatan penurunan stunting juga dilakukan
sinergi dengan beberapa instansi terkait seperti Tentara Nasional Indonesia
(TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), pemerintah kabupaten kota,
kecamatan hingga ke tingkat desa.
"Sejak
2019 ke 2021 angka stunting Kalbar sudah menunjukkan penurunan, kita optimis
bisa mencapai target yang telah ditetapkan," katanya.
Ria
Norsan menyebutkan untuk empat kabupaten dengan angka stunting tertinggi
seperti Kabupaten Kubu Raya, Sintang, Melawi dan Sambas. Dirinya akan turun
langsung untuk melakukan intervensi ke kabupaten-kabupaten tersebut. Hingga
saat ini dirinya telah mendatangi Kabupaten Sambas dan Kubu Raya.
"Saya
sudah ke Kabupaten Sambas dan Kubu Raya, lalu nanti juga akan ke Sintang dan
Melawi," jelasnya.
Dikatakan
Ria Norsan angka stunting yang masih tinggi di Kabupaten Sambas dikarenakan
faktor infrastruktur dan fasilitas seperti air bersih serta toilet yang masih
belum bagus. Terutama pada daerah yang jauh dari ibukota kabupaten seperti
Kecamatan Paloh dan Sajingan.
"Ini
bisa disinergikan dengan kementrian lain terutama kementrian kesehatan. Kita optimis
2024 bisa mencapai target," tutupnya. (tim liputan).
Editor
: Putri