![]() |
Jurnalis Memperkenalkan Produk UMKM Tanaman Pangan Dan Hortikultura |
PONTIANAKNEWS.COM (PONTIANAK) – Guna memperkuat peran jurnalis dalam memperkenalkan produk Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) tanaman pangan dan hortikultura Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Kalimantan Barat, mengadakan talkshow Bincang ANTARA yang dilakukan di Kafe Bumi Gemawan jalan Petani Pontianak pada hari Selasa (19 Juli 2022).
Kegiatan itu dihadiri oleh 22 jurnalis baik cetak, elektronik
maupun online dan menghadirkan dua narasumber yakni Bader Sasmara, Kabid
Hortikultura, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar dan Rian Herfianda, Suplayer, Trader komoditas
pertanian yang juga sebagai Ketua Bidang 6, HIPMI Kalbar bidang koperasi, pariwisata, ekonomi krearif dan UMKM bidang tanaman
hortikultura.
“Melalaui kegiatan ini, kami berharap rekan-rekan tidak
sekadar membantu para petani dan pelaku UMKM dalam mempromosikan usaha mereka,
akan tetapi para jurnalis ini dapat memberi contoh atau memberitakan kesuksesan
para pelaku UMKM tersebut,” kata Kepala Biro LKBN ANTARA Kalbar, Evy Ratnawati.
Evy Ratnawati juga mengatakan, melalui pemberitaan para
jurnalis dapat menghasilkan lahirnya regulasi pemerintah dalam upaya
membangkitan perekonomian melalui pengelolaan produk pertanian yang dilakukan
oleh UMKM, khususnya di Kalbar.
“Dari hasil perbincangan dalam kegiatan talkshow tadi sudah
jelas diungkapkan bahwa petani itu tidak terlalu terdampak dari kondisi ekonomi
yang kurang baik seperti saat ini, karena mereka itu dapat terus memproduksi
dan menjual hasil pertaniannya. Bahkan penjualan produksi pertanian itu dapat
semakin meningkat,” kata Evy.
Menurutnya yang menjadi masalah, adalah bagaimana peran para
jurnalis dalam memberitakan untuk lebih menyemangati dan mendorong para petani
ini.
“Dengan pemberitaaan, kita sebagai jurnalis kami harapkan bisa
membantu para petani mulai dari cara-cara bercocok tanaman, menghasilan tanaman
yang memiliki nilai jual yang baik, serta membantu mensosialisasikan dan
mempromosikan peluang-peluang pasar, sehingga baik itu petani maupun pelaku
UMKM dapat sukses memajukan usahanya,” kata Evy menambahkan.
Menurut Evi lagi, para jurnalis dengan kapasitas yang
dimiliki, sangat mampu berperan dalam membangkitkan dan menggerakan roda perekonomian,
salah satunya bidang pertanian tanaman hortikultura dan UMKM.
“Banyak peluang yang bisa dilakukan melalui peran jurnalis
dalam membantu para petani dan pelaku UMKM. Bahkan dengan potensi produksi
pertanian dan UMKM yang sangat menjanjikan itu para jurnalis juga bisa terjun
langsung sebagai pelaku pertanian atau UMKM,” kata dia.
Sementara itu, narasumber bincang ANTARA, Bader Sasmara
menyatakan pentingnya para jurnalis dapat mempromosikan kerja-kerja petani yang
sangat menjanjikan dan dapat memajukan perekonomian yang tidak kalah dengan
pekerjaan lain.
Jurnalis juga diharapkan mampu mendorong para generasi muda
untuk lebih menyukai bekerja sebagai petani. Kerena untuk mengerjakan
pertaninan bila dikerjakan dengan profesional dan dilengkapi pengetahuan yang
cukup tentang pertanian dan peralatan pertanian yang modern maka bukan tidak
mungkin hasil pertanian itu akan lebih mensejahterakan. Baik bagi pelaku
pertanian itu sendiri maupun negara.
Bader Sasmara juga meminta terkait UMKM dalam memasarkan hasil
produk pertanian, Kabid Hortikultura itu juga meminta agar para jurnalis
melalui pemberitaannya masing-masing dapat mendorong bagaimana hasil pertanian
Hortikultura itu dapat dipasarkan dengan baik karena yang menjadi kelemahan
petani hingga kini adalah terkait dengan manajemen pemasaran hasil pertanian
tersebut.
Sementara narasumber lainnya, Rian Herfianda mengatakan para
jurnalis dapat mendorong pelaku UMKM dapat dengan jeli melihat peluang pangsa
pasar untuk menjual hasil-hasil produk pertanian dan melakukan peningkatan
usaha lainnya.
“Dengan
mengetahui kebutuhan dan pangsa pasar, para jurnalis juga diharapkan dapat
mendorong para petani untuk menanam tanaman yang memiliki peluang pasar yang
besar dan memiliki harga jual yang tinggi baik itu untuk pangsa pasar di
tingkat lokal, nasional maupun internasional,” ungkap Rian Herfianda.
Rian Herfianda berharap para jurnalis juga diharapkan dapat membantu pelaku UMKM dalam
menggali produk unggulan UMKM dan memantau serta mengawal program pengembangan
usaha pertanian, contohnya program penanaman ubi untuk membuat tapioka yang ada
di Kapuas Hulu.
“Pemantauan
dan pengawasan dari jurnalis sangat diperlukan, agar program yang sangat
menjanjikan itu dapat selain membuka peluang kerja, juga meningkatkan
kesejahteraan para petani yang ada di Kalbar. Serta juga dapat mengembangkan
dan memajukan UMKM yang ada di Kalbar,” pungkasnya. (tim liputan).
Editor : Putri