Nahkoda Kapal TB Rita 103 Ditemukan Dalam Keadaan Meninggal Dunia
PONTIANAKNEWS.COM (KETAPANG) – Setelah memperoleh informasi tenggelamya TB Rita 103 yang sedang berlayar dari Sungai Kendawangan menuju loading point 3 pada posisi 2⁰29'5" U - 109⁰54'26" T (jarak kurang lebih 20 Nm dari Sungai Kendawangan) Pangkalan TNI AL Ketapang langsung bergerak cepat untuk melaksanakan SAR.
Hal
tersebut disampaikan Komandan Lanal Ketapang, Letkol Laut (P) Bambang Nugroho,
M.Tr.Opsla yang langsung perintahkan Danposal Kendawangan Letda Laut (T) Imamul
Arifin berserta personil Posal menggunakan RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat)
untuk segera melaksanakan Pencarian dan Pertolongan selanjutnya membuat Posko
SAR di Posal Kendawangan serta berkoordinasi dengan instansi terkait.
“Peristiwa
tenggelamya TB Rita 103 yang sedang berlayar dari Sungai Kendawangan ada hari
Rabu, 20 Juli 2022 pukul 17.45 WIB,” jelas Komandan Lanal Ketapang, Letkol Laut
(P) Bambang Nugroho, M.Tr.Opsla yang.
Komandan
Lanal Ketapang, Letkol Laut (P) Bambang Nugroho, M.Tr.Opsla mengatakan
selanjutnya Tim SAR Lanal Ketapang menuju Tempat Kejadian Peristiwa (TKP)
namun dikarenakan kondisi cuaca saat itu (kecepatan angin 10 - 15 knot, tinggi
gelombang 1 - 1,5 meter dan visibilitas terbata) tidak memungkinkan untuk
melanjutkan pencarian maka pukul 20.00 WIB pencarian dihentikan sementara dan
akan dilanjutkan keesokan harinya.
“Adapun
data kapal TB. Rita 103Nama kapal : TB. Rita 103 Gt. 94 No.3400/HHa 2009
No.2305/L dengan Keagenan PT. Ghifari Samudra Mandiri, Nahkoda Sdr. Heru
Widianto dan Personel on Board 14 orang (termasuk Nakhoda),” ungkap Letkol Laut
(P) Bambang Nugroho, M.Tr.Opsla.
Pada
Keesokan harinya, tepatnya pada hari Kamis (21 Juli 2022) pukul 07.00 WIB Tim
SAR Lanal Ketapang dan Tim Basarnas Ketapang kembali melaksanakan pencarian dan
pertolongan dan ditemukan 6 orang yang telah dievakuasi oleh MV. Captain
Veniamis 117 dengan kondisi sehat dan selamat dan malam harinya juga berhasil
mengevakuasi 2 orang korban lagi dengan kondisi selamat.
Menurut
penuturan dari ABK yang selamat, TB. Rita 103 tenggelam ketika akan
membawa Loding Master yang akan diantar menuju MV. Captain Veniamis 117 di
loading point 3 perairan Kendawangan. Pada saat akan shifting di MV. Captain
Veniamis 117, TB. Rita 103 mengalami kerusakan pada bagian mesin.
Selanjutnya
Nahkoda TB Rita 103 meminta agar TB Rita 103 digandeng. Sambil berjalan TB.
Rita 103 melaksanakan proses shifting. Karena kondisi mesin belum juga dapat
diperbaiki dan posisi kapal miring Nahkoda TB. Rita 103 meminta agar MV.
Captain Veniamis 117 untuk mengurangi kecepatan.
MV
Captain Veniamis 117 langsung mengurangi kecepatan dan stop engine namun posisi
TB Rita 103 semakin miring dan tali tambat putus. Pada saat mengetahui kondisi
kapal yang telah miring semua ABK dan Penumpang bersiap untuk menyelamatkan
diri dan dalam hitungan detik TB. Rita 103 terbalik dan tenggelam. ABK dan
penumpang seluruhnya lompat ke laut untuk menyelamatkan diri dengan menggunakan
alat keselamatan seadanya.
Dan pada
hari Jumat (23 Juli 2022) pukul 08.00 WIB Tim SAR Gabungan melanjutkan
pencarian dan pertolongan terhadap TB Rita 103 dan menerima informasi dari TB.
Rita 101 yang telah menemukan mayat laki-laki terapung dilaut pada koordinat 02
14. 615 S - 109 46.345 E.
Tim SAR
Gabungan bergerak menuju ke posisi tersebut dan melaksanakan evakuasi.
Selanjutnya mayat laki-laki tersebut
dibawa menuju ke Kendawangan untuk dilaksanakan identifikasi dan
pemeriksaan lainnya.
Setelah
dilaksanakan identifikasi dan diperiksa oleh Tim Kesehatan serta menghadirkan
para keluarga korban diketahui bahwa korban meninggal dunia bernama Heru Widiyanto
yang merupakan Nakhoda TB. Rita 103, selanjutnya korban diserahkan kepada pihak
keluarga.
Sampai
dengan saat ini Tim SAR Lanal Ketapang, Posal Kendawangan, KRI Sembilang - 850,
Tim Basarnas Ketapang, Kapal SAR RB 214, Polair dan Polsek Kendawangan masih
melaksanakan pencarian dan pertolongan terhadap 5 orang korban yang belum
diketemukan. Total hasil pencarian dan pertolongan sampai dengan malam ini yang
berhasil ditemukan sebanyak 8 orang korban selamat dan 1 orang korban meninggal
dunia.
Danlanal
menyampaikan bahwa pelaksanaan SAR ini sejalan dengan perintah Pangkoarmada I
Laksda TNI Arsyad Abdullah selain dalam rangka penegakan kedaulatan dan hukum
di laut juga untuk menjamin keselamatan dan keamanan para pengguna laut
termasuk kegiatan SAR.
"Upaya
penyelamatan ini sebagai implementasi pelaksanaan perintah harian Pimpinan TNI
AL, KASAL Laksamana TNI Yudo Margono yang selalu menekankan kepada jajaran TNI
AL agar memanfaatkan dan melibatkan segala potensi yang dimiliki baik personil
maupun Alutsista untuk kegiatan-kegiatan kemanusiaan seperti penanggulan bencana
dan SAR", pungkas Danlanal. (tim
liputan).
Editor
: Putri