![]() |
LEMHANAS RI Lakukan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Di Kalimantan Barat |
PONTIANAKNEWS.COM (PONTIANAK) – Sebanyak 100 orang peserta mengikuti kegiatan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (LEMHANAS RI) di Hotel Grand Mahkota Pontianak pada hari Selasa (7 Juni 2022).
Kegiatan
yang dikuti unsur Birokrat, Akademisi, Organisasi Profesi, Organisasi
Kemasyarakatan, TNI dan Polri tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur
Lemhanas Republik Indonesia, Letjen TNI Mohammad Sabrar Fadhilah, ditandai
dengan Upacara dan penyematan tanda peserta.
Tampak
Hadir, Gubernur Kalbar, H Sutarmidji, SH, M.Hum, Kapolda Kalbar, Irjen Pol Suryanbodo Asmoro, Pangdam XII/Tpr,
Mayjen TNI Sulaiman Agusto, Danlanud Supadio, Danlantamal XII/Tpr, Walikota
Pontianak, Ir Edi Rusdi Kamtono serta Tamu Undangan Lainnya.
Dalam
sambutan pembukaanya, Wakil Gubernur LEMHANAS RI, Letjen TNI Mohammad Sabrar
Fadhilah, mengatakan kegiatan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan di Kalbar
sebagai wujud kewaspadaan terhadap perubahan-perubahan dunia yang begitu cepat,
sehingga dapat melupakan wawasan kebangsaan tanah air menjadi pudar dalam
menghadapi tantangan dunia di zaman sekarang ini.
“Dunia terus
berputar. Kepentingan selalu ada, kepentingan orang lain terhadap kita selalu
ada, pada zaman kapanpun ada, sehingga kewaspadaan dan ketahanan kita terhadap
wawasan kebangsaan harus ditingkatkan sesuai dengan zamannya untuk menghadapi
tantangan yang terus bergerak maju. Ini tidak mudah. Di satu sisi kita
mempunyai potensi yang sangat luar biasa, seperti keberagaman, pulau-pulau yang
banyak, kemudian dari keberagaman agama juga potensi yang luar biasa, tetapi
juga harus dikelola menjadi satu kesatuan,” ungkap Wagub Lemhanas RI.
Adapun
satu-kesatuan yang dimaksud merupakan kolektif yang dimulai dari perorangan
yang memahami tentang kebangsaannya dan diharapkan menjadi satu untuk
menghadapi tujuan nasional yang dicapai.
“Kegiatan
ini harus terus dilakukan guna meng-upgrade dan memberikan pemahaman kepada
berbagai generasi. Di satu sisi, kemajuan zaman dan teknologi membuat era
disrupsi yang semakin besar penyimpangan dimana-mana serta pemahaman yang
tipis. Untuk itulah, sebagai satu bangsa, kita terus mempererat kesatuan dan
persatuan. Bukan tidak boleh, tapi keniscayaan teknologi harus kita serap
dengan baik serta harus dijaga, sebab teknologi memiliki 2 dampak dalam
kebangsaan dan cinta tanah air, yakni dampak positif maupun negatif,” jelas
Letjen TNI Mohammad Sabrar Fadhilah.
Sementara
itu dalam sambutanya Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum.,
mengatakan Seluruh elemen masyarakat diminta untuk menumbuhkembangkan jiwa
nasionalis dalam mencintai tanah air.
Hal itu
perlu disadari sebagai bagian dari proses pembangunan karakter bangsa,
pemahaman nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari 4 konsensus dasar bangsa,
yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, harus ada didalam hati setiap warga negara.
“Empat konsensus
dasar negara sebagai perisai bangsa merupakan proses panjang dan perlu
dilakukan terpadu dan berkesinambungan. Kebhinekaan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara seharusnya dapat dikelola menjadi faktor penguat tata nilai dan
tata kehidupan yang lebih baik demi terwujudnya kesejahteraan rakyat
Indonesia,” jelas H. Sutarmidji.
Kegiatan ini
tentunya memberikan upaya yang besar bagi para birokrat, akademisi, organisasi
profesi, organisasi kemasyarakatan, TNI dan Polri, untuk lebih memahami dan
mengaktualisasi diri sebagai Agent of Change (agen perubahan) yang diharapkan
memiliki semangat baru, semakin percaya diri, terbuka, berpikir positif,
inovatif, dan kreatif, dalam menjalankan pengabdian kepada masyarakat, bangsa
dan negara.
“Perkembangan
berbagai aspek kehidupan, seperti aspek ideologi, politik, sosial, ekonomi,
budaya, dan pertahanan keamanan di Indonesia, kini sangat memprihatinkan. Hal
ini berimbas terhadap apa yang dialami setiap warga negara, khususnya generasi
muda, yakni memudarnya wawasan kebangsaan sebagai salah satu indikator
pertahanan karakter bangsa,” ujar Gubernur. (tim liputan).
Editor : Putri