![]() |
Gubernur Kalbar Dan Wagub LEMHANNAS RI Talkshow Wawasan Kebangsaan |
PONTIANAKNEWS.COM (PONTIANAK) - Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., bersama Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Wagub Lemhannas RI), Letjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah dan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura, Prof. Dr. Eddy Suratman, S.E., M.A., menjadi pembicara dalam Talkshow Wawasan Kebangsaan Lemhanas RI Tahun 2022 yang disiarkan secara langsung di Studio TVRI Pontianak pada hari Senin (6 Juni 2022).
Dalam
kesempatan ini, Wagub Lemhanas RI mengatakan generasi muda memiliki potensi
yang besar dalam menjaga NKRI dan nilai-nilai kebangsaan.
"Sebagai
orang tua kita harus memberikan arahan kepada generasi muda agar lebih baik,
berkelanjutan dan 100 tahun dari sekarang kita ingin mendengar Indonesialebih
maju, sejahtera, adil dan makmur sesuai dengan tujuan nasional kita," kata
Wagub Lemhanas.
Wagub
Lemhanas menambahkan dalam memantapkan nilai-nilai kebangsaan, harus berpedoman
pada 4 (empat) konsensus dasar yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika
dan NKRI.
"Itulah
(empat konsensus dasar) yang harus dijaga dan dipelihara agar tetap pada
rohnya, tidak melenceng kemana-mana karena gangguan dari luar pasti
banyak," jelas Letjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah saat diwawancarai.
Sementara
itu terkait Sumber Daya Alam (SDA), Gubernur Kalbar berharap Sumber Daya Alam
yang tersedia di Kalbar diperlakukan dengan baik dan dapat mensejahterakan
masyarakat Kalbar.
"Jangan
sampai Sumber Daya Alam kita habis tapi masyarakatnya tidak sejahtera. Kalau
saya disuruh pilih antara Sumber Daya Alam yang banyak atau Sumber Daya Manusia
yang handal, maka saya akan pilih SDM yang handal karena tidak akan
habis," kata Gubernur Kalbar.
Selain itu,
Kalbar yang memiliki luas wilayah 1,13 kali luas Pulau Jawa, sumber daya alam
yang melimpah, dengan kondisi yang geografis yang memiliki ratusan sungai besar
dan kecil mempunyai potensi yang cukup baik.
"Jadi
potensi kita sangat besar, sehingga saya berpikir bagaimana Kalbar dari sisi
ekonomi dapat menjadi tertinggi se- Kalimantan karena kita selalu di urutan
nomor empat. Setelah melakukan berbagai treatment ternyata kita hanya mampu
berada di posisi kedua, penyebabnya IKN Pindah ke Kaltim," tutup Gubernur
Kalbar. (BP/tim liputan).
Editor : Putri