![]() |
Kehadiran BKKBN Dan Komisi IX Dapat Memacu Semangat Kerja Para Kader |
PONTIANAKNEWS.COM (KAYONG UTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Barat dan Komisi IX DPR hadiri kegiatan sosialisasi stunting di Kecamatan Teluk Batang Kabupaten Kayong Utara pada hari Jumat (13 Mei 2022).
Kehadiran
BKKBN Dan Komisi IX ini dapat memacu semangat kerja para kader dan serta semua
unsur yang terlibat dalam upaya percepatan penurunan stunting, hal tersebut
disampaikan camatTeluk Batang, Hambali disela-sela kegiatan itu.
"Dengan
adanya kegiatan sosialisasi yang di hadiri langsung Kepala Perwakilan BKKBN
Kalbar dan anggota Komisi IX ini, masyarakat kami dapat lebih memahami
bagaimana pencegahan terjadinya kasus stunting. Dan, yang lebih penting dari
kegiatan ini, para kader peduli stunting dapat terpacu semangatnya untuk lebih
giat lagi bekerja," kata Hambali.
Ia
mengatakan, pemerintahan Kecamatan Telok Batang, sebelum pandemi COVID-19
melanda, penanganan stunting telah dilakukan. Namun karena kuatnya pandemi
COVID-19 melanda termasuk di Telok Batang, terpaksa penanganan pandemi itu di
dahulukan.
"Untuk
kasus-kasus stunting di Telok Batang jumlahnya tidak besar, dan penanganannya
sudah kami lakukan. Dan dimasa pandemi COVID-19 pun kami bersinergi dengan
pihak terkait tetap memberi himbauan kepada masyarakat dalam pencegahan
stunting. Selain himbauan, kami juga memberikan makanan tambahan kepada
masyarakat, khususnya kepada ibu hamil dan Balita yang rentang stunting ,"
kata Hambali.
Dalam
kesempatan yang sama, Kabid Pengduk dan KB Dinas Kesehatan dan KB Kayong
Utara, Made Sulandri mengatakan, kondisi stunting di Kayong Utara itu diangka
24, 5 persen pada tahun 2021. Angka tersebut menurut data yang dikeluarkan oleh
dari Studi Status Gigi Indonesia (SSGI). Namun, berdasarkant Aplikasi
elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM), angka
stunting di Kayong Utara itu berada di 15, 60 persen.
"Data
e-PPGBM itu merupakan hasil data yang di himpun oleh para kader Posyansu dan
Tim Kesehatan yang bertugas di Puskesmas. Kalau menurut data SSGI yang diakui,
maka untuk mencapai angka stunting 14 persen, maka Kayong Utara harus menurut
dia, Kayong Utara harus menurunkan 10,5 persen hingga tahun 2024. Untuk itu
kami mohon dukungan semua stakeholder ," katanya.
Sementara
itu, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Muslimat mengatakan kegiatan
sosialisasi program Bangga Kencama dan percepatan penurunan stunting yang
dilakukan di Kecamatan Teluk Batang itu merupakan sinergi BKKBN dan Komisi IX
DPR RI.
"Ini
merupakan sinergi antara eksekutif dan legeslatif antara BKKBN dan Komisi IX
DPR RI dalam memberi pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.
Ia
mengatakan, BKKBN merupakan lembaga pemerintah non departemen yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Dan, oleh
Presiden, BKKBN di mendapat tugas program Bangga Kencana dan percepatan
penurunan stunting.
"Arahan
bapak Presiden tahun 2024, angka stunting diturunkan menjadi 14 persen.
Sementara angka stunting nasional berdasarkan survei SSGI Kemenkes sebesar 24,
4 persen. Sedangkan Kalbar berada di 29,8 persen dan Kayong Utara berada di
angka 24,5 persen. Dengan berbagai kegiatan yang telah kita sama-sama lakukan
seperti saat ini, kami berharap target 14 persen itu dapat kita capai
bersama," ujarnya.
Hal senada
juga di ungkapkan, anggota Komisi IX DPR RI, Alifudin, ia mengatakan percepatan
penurunan stunting haruslah dilakukan secara bersama-sama dalam upaya untuk
menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat dan terhindar dari berbagai
penyakit terutama stunting yang tidak dapat di sembuhkan.
"Melalui
sosialisasi ini, kami mengajak masyarakat untuk dapat memahami apa itu stunting
dan bagai mana mengatasi stunting. Mudah-mudah dengan kesadaran dan kerja sama
semua pihak, stunting di Indonesia khususnya di Kalbar dapat kita tekan bersama
hingga sekecil mungkin," tutupnya. (tim liputan).
Editor : Putri