![]() |
Selama Ramadan Dan Idul Fitri PLN UP3 Pontianak Siaga Pasukan Dan Peralatan |
PONTIANAKNEWS.COM (PONTIANAK) - Guna memastikan kesiapan petugas dan peralatan dalam rangka mengamankan pasokan listrik selama Bulan Suci Ramadan dan Lebaran Idul Fitri, PLN UP3 Pontianak Siagakan 15 Posko Siaga Ramadan dan 447 Petugas Layanan Teknik.
Hal tersebut
dipastikan saat gelar apel siaga pasukan dan peralatan di halaman Kantor PLN
UP3 Pontianak, Jalan Jenderal Ahmad Yani no 25 Pontianak, pada Selasa, 29 Maret
2022 lalu.
Demikian
disampaikan Manager PLN UP3 Pontianak, Syaiful Azhari Siregar, Ia mengatakan
bahwa selama Bulan Suci Ramadan serta perayaan Lebaran Idul Fitri konsumsi
listrik masyarakat cenderung naik secara signifikan, hal tersebut dikarenakan
aktivitas ibadah yang dilakukan juga meningkat.
“Untuk
amankan pasokan listrik disistem kelistrikan Kota Pontianak-Kubu Raya dan
sekitarnya, PLN UP3 Pontianak juga telah membentuk 15 Posko Siaga Ramadan,
mensiagakan 447 orang Petugas Layanan Teknik, mensiagakan 2 Tim PDKB (Pasukan
Dalam Keadaan Bertegangan) dengan 18 personil, 19 unit genset, 1 unit UPS, 4
unit gardu bergerak, 1 unit crane, 33
kendaraan roda empat, dan 48 unit kendaraan roda dua, yang siap bergerak dengan
cepat jika sewaktu-waktu diperlukan,” jelasnya.
Syaiful
Azhari Siregar, mengatakan bahwa selama Bulan Suci Ramadan serta perayaan
Lebaran Idul Fitri konsumsi listrik masyarakat cenderung naik secara signifikan
karena penggunaan serta aktifitas masyarakat juga meningkat.
"Pada
kondisi normal atau diluar Bulan Ramadan, beban puncak pemakaian energi listrik
terjadi pada pukul 17.00 hingga 21.00 WIB. Sementara saat Bulan Ramadan, beban
puncak terjadi dua kali, yakni pukul 17.00 sampai 10.00 WIB atau mungkin bisa
lebih panjang karena ada kegiatan sholat tarawih, tadarusan, dan lain-lain.
Kemudian akan terjadi beban puncak lagi pada pukul 03.00 hingga 06.00
WIB," jelas Syaiful.
Diakuinya,
upaya preventif telah dilakukan sebelum Bulan Ramadan tiba, seperti melakukan
perawatan instalasi listrik dan pembersihan jaringan listrik dari sampah
layang-layang, serta berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan
pemangkasan pohon yang sudah mendekati jaringan listrik.
"Kesiapan
petugas dan peralatan menjadi hal yang mutlak agar pelayanan kepada pelanggan
dapat kami lakukan secara maksimal," terang Syaiful.
Lebih lanjut
Ia menghimbau kepada masyarakat agar turut peduli dan berpartisipasi dalam
menjaga keandalan pasokan listrik, minimal dengan mengikhlaskan pohon atau
tanam tumbuh yang dimiliki untuk dapat ditebang oleh petugas serta tidak
bermain layang-layang terutama dengan menggunakan tali kawat disekitar jaringan
listrik.
"Kawat
layang-layang menjadi salah satu faktor utama penyebab gangguan listrik. Kita
melihat, saat Bulan Ramadan semakin banyak orang bermain layang-layang, untuk
itu kami menghimbau agar masyarakat tidak bermain layang-layang terutama dengan
menggunakan tali kawat disekitar jaringan listrik, sebab kalau listrik padam
maka aktivitas ibadah kita akan terganggu," pungkas Syaiful. (tim liputan)
.
Editor :
Putri