![]() |
PLN Uji Coba Olah Sampah Jadi Listrik Di PLTU Singkawang |
PONTIANAKNEWS.COM
(SINGKAWANG) - PLN dan Pemerintah Kota
Singkawang melaksanakan kerja sama uji coba pemanfaatan sampah sebagai campuran
batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bengkayang, Kalimantan Barat.
Setiap
harinya, sebanyak 5 ton sampah yang berasal dari limbah masyarakat Singkawang
akan diolah menjadi Bahan Baku Jumputan Padat (BBJP).
Wali Kota
Singkawang Tjhai Chui Mie mengungkapkan pengolahan sampah menjadi sumber energi
listrik dapat menjadi solusi penanganan masalah sampah dan memberikan peluang
peningkatan perekonomian daerah.
“Saya
mengapresiasi inovasi yang luar biasa dari PLN dengan menjadikan sampah sebagai
pengganti batu bara. Sampah yang biasanya hanya ditimbun dan berpotensi
menyebabkan polusi dapat diubah menjadi produk yang memiliki nilai jual dan
menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat,” kata Tjhai Chui Mie.
Manager PLN
Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Singkawang Erfan Julianto mengungkapkan uji
coba penggunaan BBJP sebagai campuran batu bara akan mulai dilaksanakan pada
Agustus 2022 melalui program co-firing.
“Program
co-firing merupakan upaya percepatan target bauran energi baru terbarukan (EBT)
dan komitmen carbon neutral dengan cara melakukan substitusi sebagian batu bara
dengan sumber energi alternatif seperti sampah,” ungkap Erfan.
Pada Kamis,
24 Maret 2022 PLN dan Pemkot Singkawang telah menandatangani perjanjian kerja
sama pemberian pelatihan dan pendampingan untuk pembangunan infrastruktur
pengolahan sampah menjadi BBJP di TPA Wonosari.
“Dalam tahap
uji coba ini, kami akan menyediakan mesin cacah, conveyor serta peralatan
penunjang pengolahan sampah lainnya. Selanjutnya, produk BBJP yang dihasilkan
akan diuji untuk mendapatkan variasi komposisi bahan baku yang paling tepat,”
imbuh Erfan.
Erfan
menjelaskan bahwa setelah ditemukan komposisi bahan baku dengan nilai kalori
yang tepat, pengolahan sampah menjadi BBJP akan dilanjutkan ke tahap komersial.
“Kebutuhan
bahan bakar PLTU Bengkayang dengan kapasitas 2x50 megawatt (MW) sebanyak 2.400
ton per hari. Implementasi program co-firing batu bara dan BBJP secara
komersial akan menyerap sekitar 300 ton sampah per harinya,” rinci Erfan.
Selain
menjadi solusi reduksi timbunan sampah, program co-firing PLTU menggunakan BBJP
juga memberikan peluang peningkatan pendapatan daerah dan menciptakan lapangan
kerja baru bagi masyarakat lokal. (tim liputan).
Editor : Putri