![]() |
Gubernur Kalbar Berikan Kultum Sebelum Tarawih Di Masjid Al-Muhtadin |
PONTIANAKNEWS.COM (PONTIANAK) - Di hari kedua Shalat Tarawih bulan Ramadhan 1443 Hijriyah, Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., menjelaskan kejujuran dan kedisiplinan merupakan kunci kesuksesan bagi setiap orang, baik muslim maupun non muslim, dalam Kuliah Tujuh Menit (Kultum) yang turut dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., serta para jemaah sesaat sebelum pelaksanaan shalat Tarawih di Masjid Al Muhtadin Universitas Tanjungpura Pontianak, Minggu malam (03/04/2022).
Menurut H.
Sutarmidji, kejujuran dan kedisiplinan merupakan kunci sukses kehidupan di
dunia dan akhirat bagi umat Muslim. Banyak kajian mengenai kesuksesan yang
telah diumumkan oleh para ahli, baik dari dalam maupun luar negeri.
"Seharusnya
kita sering melakukan kajian tentang nilai keislaman dalam kehidupan
sehari-hari. Karena hasil berbagai kajian selama ini justru banyak
dipublikasikan oleh orang-orang yang bukan beragama Islam. Tapi, hampir semua
hasil kajian tersebut merupakan nilai-nilai keislaman," ujar Gubernur
Kalbar.
H.
Sutarmidji mengambil contoh perilaku Rasulullah SAW yang memiliki nilai-nilai
keutamaan Islam, sehingga diberi gelar sebagai orang yang jujur dan gelar
tersebut sebagaimana termaktub di dalam Al Quran dan Hadist.
"Rasulullah
SAW diberi gelar Al Amin karena kejujuran memiliki nilai-nilai yang diutamakan
dalam islam. Kejujuran merupakan kunci pertama kesuksesan seseorang. Kedua,
kedisiplinan. Orang yang memiliki kedisiplinan pasti akan sukses, seperti kita
sudah ditentukan untuk menjalankan shalat 5 kali dalam 1 hari dengan waktu yang
sudah ditentukan, maka kita harus bergegas untuk shalat dan tidak boleh
meninggalkan shalat. Faktor-faktor kesuksesan tersebut sudah tercantum dalam Al
Quran dan Hadist. Hanya saja terkadang kita melupakan hal itu," tegas
Gubernur.
Tak hanya
itu saja, contoh lain ketauladan Rasulullah SAW sebagai pemimpin umat Islam di
dunia adalah aspek keberagaman. Dunia tidak hanya dihuni oleh umat muslim,
melainkan umat lainnya yang diciptakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan sudah
ada sejak zaman dahulu.
"Kemudian,
Rasulullah SAW pernah membuat panduan yang kita kenal dengan Konstitusi
Madinah. Konstitusi Madinah merupakan konstitusi pertama kali yang ada di
dunia. Konstitusi tersebut paling demokratis karena mengakomodir keberagaman,
baik agama maupun suku. Islam sudah mengatur perbedaan agama dalam Al Quran
Surat Al Kafirun ayat 6 yang berbunyi "Lakum Dinukum Waliyadin" dan
memiliki arti "Bagimu, agamamu. Bagiku, agamaku". Artinya, kita
berbeda suku, bangsa, dan bernegara untuk saling mengenal dan berlaku adil.
Ketika menjadi pemimpin, maka kita harus berlaku adil kepada semua orang,"
tutur H. Sutarmidji menutup Kultum yang disampaikan. (tim liputan).
Editor : Putri