Kepala Bank Indonesia, Agus Chusaini saat Berikan Bantuan |
PONTIANAKNEWS.COM (SINGKAWANG) – Bank Indonesia mempunyai Program Dalam Pengembangan Klaster terutama Penyumbang Inflasi Kalbar, salah satunya adalah di Sektor Pertanian, Hal tersebut disampaikan Kepala Bank Indonesia, Agus Chusaini saat memberikan bantuan kepada Kelompok Tani Di Kota Singkawang.
Sebagai
bentuk komitmen meningkatkan Kemakmuran serta Kemandirian masyarakat Kalbar terutama
dari sektor pertanian, Bank Indonesia Pontianak memberikan paket bantuan
Peralatan Pertanian Kepada Kelompok Tani di Kota Singkawang yang diterima
langsung oleh Wakil Walikota Singkawang Irawan, Sabtu (05/02/2022) lalu.
Kepala Bank
Indonesia Agus Chusaini mengatakan, Bank Indonesia mempunyai Program Dalam
Pengembangan Klaster terutama Penyumbang Inflasi Kalbar, salah satunya adalah
di Sektor Pertanian.
"Bank
Indonesia memiliki empat program dalam
pengembangan klaster di Kalbar salah satunya untuk mengatur inflasi dan
mengidentifikasi komoditas apa yang menyebabkan inflasi." kata Agus.
Bank
Indonesia juga melakukan mapping Program yang sesuai mengingat luasnya lahan
pertanian di Kalbar terutama di Kota Singkawang, untuk itu BI memberikan
dukungan berupa bantuan sarana dan prasarana agar dapat memberikan nilai tambah
di Kalbar termasuk di Kota Singkawang.
"Tingginya
permintaan seperti sayuran menjadi salah satu penyebab inflasi di Kalbar.
beberapa komuditi seperti sawi cabe kacang panjang dan lainnya menjadi menjadi
perhatian BI." Lanjutnya
Program
pertama Bank Indonesia melakukan
kerjasama lewat kelompok usaha yang ada di Kalbar khususnya kerjasama dengan
TPID.
“Program
Kedua pengembangan ekonomi dan UMKM Syariah menjadi sumber perekonomian baru
dan melakukan pembinaan kepada pesantren dan pengusaha dengan kemandirian
ekonomi pondok pesantren food fashion dan kerajinan.” ungkap Agus Chusairis
Peresmian
Program Sosial Bank Indonesia Pengembangan Komoditas Hortikultura Kelompok Tani
Jujur Akur Sukses Bersama di Singkawang diharapkan mampu mendongkrak kemakmuran
masyarakat.
Program
ketiga, terhadap bidang wirausaha Bank Indonesia mencari UMKM Potensial dan
unggulan, dimulai dari produksi packaging, pengolahan sementara di bidang
pertanian paska panen hingga pemasaran agar mendorong ekonomi didaerah.
"Terdapat
inkubator bisnis Bank Indonesia selain kami memiliki pameran produk dan event untuk
mempromosikan UMKM kalau di Pontianak ada namanya Saprahan sebagai display
produk agar lebih dikenal dan program besar ada Festival Ekonomi Syariah dan
KKI. Kami juga menghubungkan UMKM diberbagai daerah dengan program yang ada
untuk mensuply bahan baku agar proses berjalan dengan baik,” paparnya.
Program
Keempat yang dijalankan adalah local economy development didaerah yang bisa
dilakukan dalam upaya memajukan masyarakat.
“Untuk
program sosial Bank Indonesia ada 9 PSBI di Singkawang,” cetusnya.
Wakil
Walikota Singkawang Irwan mengatakan jika negara Indonesia merupakan negara
agraris sehingga menjadi pertanyaan jika memiliki masalah didunia pertanian.
“Terkait
inflasi salah satu penyumbang adalah harga cabai rawit dan di Desember 2021
hampir 100ribu dan di Januari agak menurun di 88ribu tentu harus ada upaya
produktifitas dengan luasan lahan selain dengan pendekatan tekhnologi adanya
bibit unggul dan pupuk yang seimbang,” kata Irwan.
Ia
menambahkan kerjasama yang baik dengan stakeholder instansi terkait termasuk
akamedisi menjadi salah satu upaya agar bidang pertanian menjadi baik di Kota
Singkawang.
"Termasuk
kerjasama karena pendekatan tekhnologi adalah hal terpenting bagi bidang
pertanian,” pungkasnya. (tim liputan).
Editor : Putri