Komisaris BSI Ajak LDII Kerjasama Penguatan Kinerja Ekonomi Syariah |
PONTIANAKNEWS.COM (JAKARTA) - Komisaris Bank Syariah Indonesia (BSI) Arief Rosyid Hasan mengaku dengan Lembaga Dakwah Islam Indonesia, sehingga secara khusus melakukan silaturahim di Kantor DPP LDII jalan Patal Senayan Jakarta, Kamis, 13 Januari 2022.
Ia
mengungkapkan tertarik dengan potensi yang dimiliki Lembaga Dakwah Islam
Indonesia (LDII) untuk dioptimalkan dalam kerjasama peningkatan kinerja ekonomi syariah.
"LDII
yang lahir sejak tahun 1972 punya banyak pesantren, boarding school,
masjid-masjid, lembaga keuangan mikro syariah dan juga para pengusaha biro perjalanan haji dan umroh. Ini potensi
yang dapat dimaksimalkan dalam membangun ekonomi umat," ujarnya kepada
Pontianaknews.com.
Mantan Ketua
Umum HMI ini juga mengapreasiasi pencapaian DPP LDII dan ingin bekerja sama
untuk mengembangkan ekonomi umat.
Kedatangan
Arief Rosyid disambut oleh Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso dan
jajarannya. Tokoh yang pernah jadi Staf Khusus Milenial Presiden Jokowi ini
sedikit bercerita mengenai keadaan umat Islam di Indonesia.
Indonesia,
lanjut Arief memiiki penduduk yang berjumlah 267 juta dan, 87 persennya adalah
umat Islam, sehingga menjadikan Indonesia negara muslim terbesar di dunia.
"Sayangnya, sebagai negara penduduk muslim terbesar, hanya 9 persen umat
Islam yang teredukasi soal pentingnya ekonomi syariah. Maka wajar kinerja
ekonomi syariah kita masih dibawah negara lain," katanya.
Sadar dengan
jumlah yang peduli ekonomi syariah sangat sedikit, Arief Rosyid pun mengajak
DPP LDII membangun ekosistem ekonomi umat yang berbasis ekonomi syariah. Ia
ingin merangkul stakeholder khususnya ormas-ormas Islam bersama menyongsong
kebangkitan umat. Diakuinya, memang saat ini semua stakeholder berjalan
masing-masing.
BSI lahir
menjadi bank terbesar di Indoensia usai proses merger tiga bank yakni Bank
Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, dan Bank BRI Syariah. Asetnya sudah mencapai
Rp240 triliun, menempatkan BSI pada posisi bank dengan aset terbesar ke-7 di
Indonesia. Arief Rosyid mengakui, tanpa kebersamaan dengan umat, mustahil BSI
bisa berkembang lebih besar lagi.
“Kami ingin
industri keuangan syariah tumbuh dan besar bersama. Sebagai industri keuangan
kami juga harus mengejar profit besar, tapi saya pastikan ini harus kembali ke
masyarakat. Saya kira LDII bisa menjadi pilar yang mendorong terbangunnya
ekonomi umat,” tegas sosok pria asal Makasar ini.
Menanggapi
pendapat Arief Rosyid, KH Chriswanto Santoso mendukung penuh BSI. Ia
menjelaskan, LDII bukan hanya sebagai lembaga yang hanya berdakwah, tapi LDII
juga membangun ekonomi umat. Hasil pertemuan inipun akan ditindaklanjuti dengan
tim teknis.
“Salah satu
di antara keinginan kami sebagai lembaga dakwah adalah membangun ekosistem
ekonomi syariah secara baik. Kami punya UB, pikup.com, tabungan haji, BMT, dan
kami punya gerakan ekonomi syariah yang semuanya bisa untuk dikerjasamakan
termasuk mengelola dana kurban,” ujarnya.
Menurut
Chriswanto Santoso, kunjungan BSI ke kantor DPP LDII suatu itikad yang sangat
baik. Banyak hal yang sudah dibicarakan dalam membangun ekonomi umat. Ia
menambahkan, ekonomi syariah memang bagian dari 8 Bidang Pengabdian LDII untuk
Bangsa. Dengan membangun ekonomi dan sumberdaya manusia, Indonesia bisa
mempertahankan empat hal yang selalu diperebutkan dunia, yaitu energi, pangan,
air, dan logam. (kim/san*).
Editor : Putri